SELAMAT DATANG PEMBUKA

HAI TEMAN-TEMAN NAMAKU NAUFAL, NAMA LENGKAPKU NAUFAL RAMADHAN SETIAWAN, AKU MEMBUAT BLOG INI UNTUK MENDIDIK, INSYALLAH MENDIDIK BANGSA INDOENESIA. AKU AKAN MEMASUKKAN SEJARAH-SEJARAH MUSEUM INDONESIA,TENTANG BIOLOGI,FISIKA DAN LAINNYA. TEMAN-TEMAN YANG MEMBUKA BLOG INI TOLONG KLIK LIKE YA........... SUPAYA BLOG INI BISA JAYA SEPERTI NEGARA INDONESIA INI.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA TULISAN INI,SEKALI LAGI TERIMA KASIH.ASSALAMUALAIKUM.WR.WB

Jumat, 06 Juli 2012

SEJARAH MUSEUM POS INDONESIA


Museum Pos Indonesia  terletak di kawasan Gedung Sate, namun Gedung ini secara adminstratif terletak di Jalan Cilaki No. 73, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan. Secara Geografis Museum Pos Indonesia berada pada koordinat 107º37'07,9" BT dan 06º54'05,4" LS, dan sekitar gedung kini telah banyak berdiri bangunan perkantoran, pemukiman, dan pertokoan. Untuk mencapainya relatif mudah melalui jalan raya dengan kondisi yang baik, menggunakan kendaraan pribadi roda 4 atau 2 ataupun menaiki kendaraan umum (bis/angkot) yang melewati kawasan ini relatif banyak. 
Museum ini dibangun masa Hindia-Belanda pada 27 Juli 1920 dengan nama Museum Pos, Telegraph dan Telepon (PTT) dan dibuka tahun 1931. Pada 19 Juni 1995 Museum berganti nama menjadi Museum Pos dan Giro disesuaikan dengan perusahaan yang menanganinya. Pada waktu Perusahaan berganti nama menjadi PT Pos Indonesia maka terjadi pula perubahan nama museum ini menjadi Museum Pos Indonesia. Museum memiliki luas gedung 700 m², dan berdiri tegak di atas lahan tanah seluas ±  706 m². Gedung Museum dibangun oleh Ir. J. Berger dari Landsgebouwdienst dengan gaya arsitektur Italia masa Renaissance. 
Pada masa revolusi dan perang kemerdekaan, keberadaan museum ini tidak mendapat perhatian sebagaimana mestinya, bahkan nyaris terlupakan. Kemudian baru tanggal 18 Desember 1980 Direksi Perum Pos dan Giro membentuk Panitia Persiapan Pendirian Museum Pos dan Giro untuk menghidupkan kembali museum. Menginggat banyaknya koleksi perangko, foto, peralatan pos yang bernilai sejarah yang perlu diketahui oleh masyarakat luas dan museum sebagai sarana pendidikan, informasi dan rekreasi untuk generasi muda dimasa sekarang dan mendatang. Tugas utama panitia tersebut adalah melakukan inventarisasi dan pengumpulan benda-benda bersejarah yang patut dijadikan sebagai koleksi museum. Pada 27 September 1983 bersamaan dengan hari bakti Postel ke-38 Museum ini secara resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Acmad Tahir dan diberi nama Museum Pos dan Giro, sebagai museum untuk umum. 
Museum Pos dan Giro di Jawa Barat ini,  merupakan satu-satunya museum perangko yang koleksinya tidak lagi hanya sebatas pada perangko-perangko dari berbagai negara, tetapi telah dilengkapi dengan benda-benda pos bersejarah. Museum Pos dan Giro dapat dikembangkan sebagai objek wisata budaya, khusunya para filatelis (orang yang hobi mengumpulkan perangko) maupun masyarakat yang ingin meningkatkan wawasan sejarah perkembangan perangko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar